Suatu malam, aku bertugas membantu teman saya Mr. DS memasang sound system di 2 tempat berbeda, di tempat pertama, Family Park Alam Sutera, setelah memasang sound system kami harus segera bergegas ke tempat kedua, namun aku tidak bisa menemukan rekan saya Mr. P yg bertugas menyetir mobil.
Aku telepon HPnya dan dia bilang segera siap, tapi 30 menit berlalu tidak juga muncul batang hidungnya. Tiba-tiba HP saya berbunyi dan Mr. P dgn suara terburu-buru minta pertolongan saya “Wir, gua lagi diparkiran ada masalah nich, tolong bantuin gua!”
Aku bergegas ke tempat yg dimaksud, parkiran gelap di lokasi yang sudah sepi. Tampak sebuah mobil sedan, Suzuki Baleno warna Champagne dikerubuti oleh satpam.
Rupanya teman aku ini ketangkap basah sedang berduaan dengan seorang wanita di dalam mobil tersebut. Temanku bersumpah kalau mereka tidak melakukan apa-apa, tapi rasanya agak mustahil, karena ketika kulihat di dalam mobil wanita yg bernama Effi tampak sedang mengenakan rok yg super mini sehingga memamerkan pahanya yg sangat mulus…. Glek!
Singkat cerita masalah itu aku bereskan dgn tuntas tanpa keributan berkepanjangan. Itu juga awal aku mengenal Effi, wanita yang sudah bersuami, yang cukup mapan dgn 3 org anak. Usia masih di awal 40-an tapi tampak sangat segar dan cantik karena dia suka olah raga; senam dan fitness.
Sejak saat itu aku sering bertemu dengan Effi, bermula dari telepon kemudian janji ketemuan untuk makan siang bersama dsb.
Pernah kucoba menggoda dia tapi sangat sulit karena (katanya) dia tidak pernah melakukan hubungan selain dengan suaminya (ehm, bgmn dgn kejadian di parkiran waktu itu??? Munafik??? Yes…. Jual mahal??? Mungkin…)
Singkat cerita sekitar 2 tahun berlalu sejak perkenalan pertama kami, lebaran 2009, Effi telepon kalo dia ada masalah dengan lap topnya dan minta tolong kepada aku untuk melihat dan kalau bisa membenarkannya. Kami buat janji hari dan waktunya.
Akhirnya hari itu tiba, Effi minta aku datang ke rumahnya di Villa Melati Serpong pagi itu, Suaminya sedang ke kantor dan anak-anaknya sudah berangkat sekolah. Pembantunya belum ada yang datang.
Ketika aku datang dia sedang membersihkan rumah dengan menggunakan daster, tampak cantik dan segar seperti biasanya walaupun tanpa make up.
Aku di suruh melihat-lihat lap topnya sementara dia pergi mandi. Setelah dia mandi, langsung kuminta dia melihat lap topnya dan melihat kalau masalah di lap topnya sudah kubereskan.
Sambil melihat-lihat dia berkata, “gua pegel nich Wir…” seraya memegang pundaknya.
“sini saya pijitin…mau?” Tanyaku menawarkan jasa.
“kamu ngak keberatan?” Tanya dia sambil menengadah menatapku yg berada di belakangnya, mulut kami berciuman erat (kami sudah sering berciuman).
“no problem” kataku, lalu mulailah tanganku memijat pundaknya, lehernya dan punggungnya. Tampaknya dia menikmati setiap pijitanku.
Muncul ide nakalku, kuulurkan tanganku melalui bawah ketiaknya dan meraih payudaranya lalu memijatnya dgn lembut. Effi membiarkan sambil mendesah.
Mulut kami kembali berciuman dengan erat. Lalu mulai kuputar posisi duduknya sehingga menghadap kepadaku.
Kubuka kaos nya dan dia membiarkannya, BH-nya pun ku tanggalkan dan kukecup payudaranya yang sekal itu, kuhisap dan kujilati putingnya membuat dia mendesah-desah.
Ketika hendak kubuka celana pendeknya dia sempat menolak tapi kuyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja, akhirnya tanggal juga celana pendeknya dan celana dalamnya, tampak selangkanganya dihiasi bulu-bulu tipis.
Kuciumi pangkal pahanya terus keselangkangannya, lalu kujilati vaginanya membuat dia menggeliat-geliat sambil mengerang.
Setelah puas menjilati memeknya (katanya dia orgasme saat kujilati memeknya tersebut), aku berdiri dan membuka celanaku dan kusodorkan penisku kewajahnya, dengan segera Effi menyambutnya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Effi mengulum, menjilati dan mengisap-isap penisku samapi aku merasa tidak tahan.
Segerakutari tubuhnya ke depan kamar mandi kubungkukkan badannya menghadap ke wastafel sehingga posisi tubuh effi seperti menungging, lalu segera ku masukkan batang kemaluanku ke dalam kemaluannya.
Kami kemudian bergumul di atas lantai di depan kamar mandi. Memeknya begitu nikmat menjepit batang kemaluanku seperti mengisap-isap. Mantap banget.
Akhirnya kami orgasme, kusemburkan air maniku di dalam memeknya, nikmat sekali.
Kami mengatur nafas sebentar lalu segera berpakaian, karena takut tiba-tiba ada yg datang.
Setelah hari itu kami sempat melakukannya lagi di mobil Effi yg diparkirkan di depan hotel Santika Serpong.
Effi memang top, sayang agak jual mahal dan munafik aja…..wkwkwkwkwkwkwk…..
Aku telepon HPnya dan dia bilang segera siap, tapi 30 menit berlalu tidak juga muncul batang hidungnya. Tiba-tiba HP saya berbunyi dan Mr. P dgn suara terburu-buru minta pertolongan saya “Wir, gua lagi diparkiran ada masalah nich, tolong bantuin gua!”
Aku bergegas ke tempat yg dimaksud, parkiran gelap di lokasi yang sudah sepi. Tampak sebuah mobil sedan, Suzuki Baleno warna Champagne dikerubuti oleh satpam.
Rupanya teman aku ini ketangkap basah sedang berduaan dengan seorang wanita di dalam mobil tersebut. Temanku bersumpah kalau mereka tidak melakukan apa-apa, tapi rasanya agak mustahil, karena ketika kulihat di dalam mobil wanita yg bernama Effi tampak sedang mengenakan rok yg super mini sehingga memamerkan pahanya yg sangat mulus…. Glek!
Singkat cerita masalah itu aku bereskan dgn tuntas tanpa keributan berkepanjangan. Itu juga awal aku mengenal Effi, wanita yang sudah bersuami, yang cukup mapan dgn 3 org anak. Usia masih di awal 40-an tapi tampak sangat segar dan cantik karena dia suka olah raga; senam dan fitness.
Sejak saat itu aku sering bertemu dengan Effi, bermula dari telepon kemudian janji ketemuan untuk makan siang bersama dsb.
Pernah kucoba menggoda dia tapi sangat sulit karena (katanya) dia tidak pernah melakukan hubungan selain dengan suaminya (ehm, bgmn dgn kejadian di parkiran waktu itu??? Munafik??? Yes…. Jual mahal??? Mungkin…)
Singkat cerita sekitar 2 tahun berlalu sejak perkenalan pertama kami, lebaran 2009, Effi telepon kalo dia ada masalah dengan lap topnya dan minta tolong kepada aku untuk melihat dan kalau bisa membenarkannya. Kami buat janji hari dan waktunya.
Akhirnya hari itu tiba, Effi minta aku datang ke rumahnya di Villa Melati Serpong pagi itu, Suaminya sedang ke kantor dan anak-anaknya sudah berangkat sekolah. Pembantunya belum ada yang datang.
Ketika aku datang dia sedang membersihkan rumah dengan menggunakan daster, tampak cantik dan segar seperti biasanya walaupun tanpa make up.
Aku di suruh melihat-lihat lap topnya sementara dia pergi mandi. Setelah dia mandi, langsung kuminta dia melihat lap topnya dan melihat kalau masalah di lap topnya sudah kubereskan.
Sambil melihat-lihat dia berkata, “gua pegel nich Wir…” seraya memegang pundaknya.
“sini saya pijitin…mau?” Tanyaku menawarkan jasa.
“kamu ngak keberatan?” Tanya dia sambil menengadah menatapku yg berada di belakangnya, mulut kami berciuman erat (kami sudah sering berciuman).
“no problem” kataku, lalu mulailah tanganku memijat pundaknya, lehernya dan punggungnya. Tampaknya dia menikmati setiap pijitanku.
Muncul ide nakalku, kuulurkan tanganku melalui bawah ketiaknya dan meraih payudaranya lalu memijatnya dgn lembut. Effi membiarkan sambil mendesah.
Mulut kami kembali berciuman dengan erat. Lalu mulai kuputar posisi duduknya sehingga menghadap kepadaku.
Kubuka kaos nya dan dia membiarkannya, BH-nya pun ku tanggalkan dan kukecup payudaranya yang sekal itu, kuhisap dan kujilati putingnya membuat dia mendesah-desah.
Ketika hendak kubuka celana pendeknya dia sempat menolak tapi kuyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja, akhirnya tanggal juga celana pendeknya dan celana dalamnya, tampak selangkanganya dihiasi bulu-bulu tipis.
Kuciumi pangkal pahanya terus keselangkangannya, lalu kujilati vaginanya membuat dia menggeliat-geliat sambil mengerang.
Setelah puas menjilati memeknya (katanya dia orgasme saat kujilati memeknya tersebut), aku berdiri dan membuka celanaku dan kusodorkan penisku kewajahnya, dengan segera Effi menyambutnya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Effi mengulum, menjilati dan mengisap-isap penisku samapi aku merasa tidak tahan.
Segerakutari tubuhnya ke depan kamar mandi kubungkukkan badannya menghadap ke wastafel sehingga posisi tubuh effi seperti menungging, lalu segera ku masukkan batang kemaluanku ke dalam kemaluannya.
Kami kemudian bergumul di atas lantai di depan kamar mandi. Memeknya begitu nikmat menjepit batang kemaluanku seperti mengisap-isap. Mantap banget.
Akhirnya kami orgasme, kusemburkan air maniku di dalam memeknya, nikmat sekali.
Kami mengatur nafas sebentar lalu segera berpakaian, karena takut tiba-tiba ada yg datang.
Setelah hari itu kami sempat melakukannya lagi di mobil Effi yg diparkirkan di depan hotel Santika Serpong.
Effi memang top, sayang agak jual mahal dan munafik aja…..wkwkwkwkwkwkwk…..